Bagi para pencari Tuhan wajib hukumnya untuk mencari seorang mursyid
yang wali, namun perlu diingat tidak semua wali adalah mursyid karena
kemursyidan adalah sebuah tugas langsung dari Allah ta’ala bukan warisan
dari leluhur atau lainnya.
Sebagai awalnya kami akan mengenalkan para wali berdasarkan jumlah dan tingkatan serta kedudukannya, menurut Syaikhul Akbar Ibnu Araby
jumlah mereka sangat banyak, ada yang terbatas dan yang tidak terbatas.
Sedikitnya terdapat 9 tingkatan, secara garis besar dapat diringkas
sebagai berikut :
1. Wali Quthub/Aqthab
Wali yang sangat paripurna. Ia memimpin dan menguasai wali diseluruh alam semesta. Jumlahnya hanya seorang disetiap masa.
2. Wali Aimmah
Pembantu Wali Quthub. Posisi mereka menggantikan Wali Quthub jika wafat.
Jumlahnya 2 orang dalam setiap masa. Seorang bernama Abdur Robbi dan
lainnya bernama Abdul Malik.
3. Wali Autad
Jumlahnya 4 orang. Berada di 4 wilayah penjuru mata angin pusat wilayah
berada di Ka’bah. Kadang dalam Wali Autad terdapat juga wanita. Mereka
bergelar Abdul Haiyi, Abdul Alim, Abdul Qadir dan Abdu Murid.
4. Wali Abdal
Jumlahnya 7 orang, yang menguasai ketujuh iklim. Cara mencapai kedudukan
Wali Abdal adalah dengan lapar, tidak tidur dimalam hari, banyak diam
dan mengasingkan diri dari keramaian.
5. Wali Nuqoba’
Jumlah mereka sebanyak 12 orang dalam setiap masa, jika Wali Nuqoba’
melihat bekas telapak kaki seseorang diatas tanah, mereka mengetahui
apakah jejak orang alim atau bodoh, orang baik atau tidak.
6. Wali Nujaba’
Jumlahnya mereka sebanyak 8 orang dalam setiap masa.
7. Wali Hawariyyun
Ia adalah wali yang membela agama Allah, baik dengan argumen maupun
senjata. Allah menganugerahkan kepada Wali Hawariyyun ilmu pengetahuan,
keberanian dan ketekunan dalam beribadah.
8. Wali Rajabiyyun
Jumlah mereka sebanyak 40 orang. Wali ini setiap awal bulan Rajab,
badannya terasa berat bagaikan terhimpit langit. Mereka berbaring diatas
ranjang dengan tubuh kaku tak bergerak. Pada hari ketiga, mereka
menyaksikan peristiwa ghaib. Berbagai rahasia kebesaran Allah
tersingkap, sesudah 3 hari baru bisa berbicara. Apabila bulan Rajab
berakhir, Ia akan kembali ke posisinya semula. Jika ia seorang pedagang,
maka ia akan kembali berdagang.
9. Wali Khatam
Jumlahnya hanya satu dalam setiap masa. Wali Khatam bertugas menguasai dan mengurus wilayah kekuasaan ummat nabi Muhammd,saw.
Dan berikut ciri-ciri dari seorang mursyid yang wali :
Setiap wali yang mursyid harus melalui tarekat minimal dari salah satu
terekat yang didirikan empat wali quthub yang merupakan tarekat ra’isi
(induk) yang memimpin semua tarekat sufi yang lain,diantaranya adalah
Syekh Ahmad Arrifa’i ra. mendirikan Tarekat Rifa’iah, Syekh Abdul-Qadir
al-Jailani ra. mendirikan Tarekat Qadiriah, Syekh Ahmad al-Badawi ra.
mendirikan Tarekat Ahmadiah, dan Syekh Ibrahim Addusuqi ra. mendirikan
Tarekat Burhamiah. Empat tarekat sufi tersebut lahir dari dua tarekat
yakni Tarekat Naqsyabandiah dan Tarekat Khalwatiah, yang keduanya
bersumber dari Saidina Abu Bakr ra. dan Saidina Ali ra. yang kemudian
digabung oleh Imam al-Junaid ra. lalu bercabang lagi menjadi empat
tarekat induk yang dipimpin oleh empat wali quthub. Pada zaman sekarang
ini semua tarekat sufi yang ada minimal harus melalui salah satu dari
empat wali quthub dalam silsilah terekat masing-masing, kalau tidak,
maka tarekat tersebut masih diragukan keabsahannya dan tidak akan
diterima oleh-Nya karena pintu ijtihad mutlak sudah tertutup, dan izin
untuk mendirikan tarekat (induk) sudah berakhir.
Seorang mursyid harus mendapat lisensi atau izin dari gurunya untuk
menjadi seorang mursyid dan pembimbing keruhanian kepada Allah Swt.
Penentuan guru ini juga tidak boleh atas dasar kebodohan dan mengikuti
nafsu. (Amin al Kurdi, Tanwirul Qulub, hlm.524). Karena kemursyidan
adalah kehendak Allah SWT dan bukan berasal dari warisan leluhur atau
yang lainnya.
Karena suatu keterbatasan, mohon maaf apabila kelanjutan dari tulisan ini dapat anda baca pada “ Ciri-Ciri Wali yang Mursyid (Selesai) “ yang alhamdulillah telah selesai kami rampungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar